Jenis-jenis gangguan mental yang berpotensi menimbulkan tindakan kriminal


     Gangguan mental bukan lagi hal yang tabu pada saat ini, seringkali kita mendengar atau melihatnya di lingkungan sekitar. Mulai dari film yang bertemakan gangguan mental seperti, Black Swan dan The Soloist, sampai berita-berita di media yang memberitakan pelaku kriminal yang menderita gangguan mental. Contoh kasus yang sempat menghebohkan masyarakat pada pertengahan tahun 2008 yaitu mutilasi yang dilakukan oleh Ryan yang meregangkan 11 nyawa.
     Ini merupakan hal yang cukup serius di mata masyarakat. Ternyata, gangguan mental dapat menimbulkan tindak kriminal. Untuk itu, kita harus mengetahui gangguan mental apa saja yang jika tidak ditangani dapat menimbulkan tindakan kriminal. Gangguan mental yang sering didengar oleh masyarakat yaitu Skizofrenia dan Psikopat. Ada pula gangguan mental lainnya seperti Bipolar Disorder dan Obsessive Compulsive Disorder (OCD) yang juga dapat menimbulkan tindakan kriminal.
     Mari kita mulai dengan Skizofrenia, gangguan mental ini ditandai dengan adanya gejala halusinasi, delusi, serta gangguan perilaku pada individu. Para penderita skizofrenia sulit untuk membedakan antara realita dan khayalan yang diciptakan oleh pikiran. Penyakit ini dapat dialami oleh seseorang dalam jangka waktu yang cukup lama. Belum ada penyebab pasti dari gangguan ini, berbagai faktor seperti genetika dan tekanan mental  seperti stress dapat mempengaruhi munculnya skizofrenia.
     Lalu, bagaimana cara kita mengetahui apakah seseorang tersebut menderita skizofrenia atau tidak? Ada beberapa gejala yang dapat dilihat, yaitu penderita akan memiliki keyakinan berbeda dari yang kondisi normalnya, memiliki realitas sendiri, mereka juga sering mendengar atau melihat hal yang sebenarnya tidak ada, menarik diri dari lingkungan sosial, walau tidak semua ODS (Orang Dengan Skizofrenia) akan mengisolasi diri mereka. Terdapat beberapa kasus kriminal yang pelakunya menderita skizofrenia.
     Pada tahun 2014 di Semarang, terdapat kasus pembunuhan yang dilakukan seorang ibu terhadap putranya yang baru berusia 5 bulan. Setelah diperiksa lebih lanjut, pelaku yang mengidap skizofrenia ternyata pernah menjalani pengobatan namun tidak tuntas. Akhirnya, gangguan skizofrenia yang dideritanya pun kambuh dan melakukan tindak kriminal.
     Selain Skizofrenia, ada pula Bipolar Disorder. Gangguan mental ini ditunjukkan dengan perubahan suasana hati, pikiran, dan perilaku secara drastis. Bipolar sendiri terbagi menjadi Bipolar I dan Bipolar II. Pada Bipolar I, rasa senang atau kutub positif dapat mencapai level maksimal. Sedangkan Bipolar II, depresi atau kutub negatif memiliki level yang tidak terlalu rendah. Bipolar II merupakan kebalikan dari Bipolar I. Tidak ada faktor pasti dalam menyebabkan gejala terjadinya gangguan bipolar. Namun, rasa ekspresif yang berlebihan, keturunan genetik, dan stress yang dialami dapat memicu terjadinya gangguan ini.
     Terdapat beberapa kasus kriminal dimana para pelaku merupakan penderita gangguan bipolar. Salah satu kasusnya adalah penganiayaan yang dilakukan oleh seorang wartawan terhadap Brigadir. Kejadian ini terjadi pada pertengahan tahun 2016. Setelah diperiksa, ternyata tersangka positif memiliki gangguan bipolar.
     Sebenarnya tidak semua gangguan mental dapat berkembang menjadi tindak kriminal. Selama ini tergantung dari bagaimana kita sebagai keluarga, teman, dan orang sekitar memberi perhatian lebih kepada mereka. Berikan pengarahan apabila mereka berniat melakukan sesuatu yang tidak sesuai aturan dan minta bantuan profesional apabila dibutuhkan. Para pengidap gangguan mental ini menginginkan kehidupan yang normal sebagaimana manusia kebanyakan dan mereka berjuang untuk terbebas dari gangguan mental tersebut.


sumber: google



Penulis : Yen ni
Editor   : Sesa Aryasa
Sumber :



Komentar

Postingan Populer