WAWANCARA TENTANG PENGARUH MASA KECIL TERHADAP TINDAK KRIMINAL


Kali ini, Bupsi berkesempatan untuk mewawancarai Ibu Naomi Soetikno M. Pd., Psi selaku dosen tetap di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. Topik yang dibahas adalah tentang pengaruh masa kecil terhadap tindak kriminal. Masa kecil merupakan salah satu fase yang cukup berperan dalam perkembangan, dan Bupsi tertarik untuk membahas ini bersama Ibu Naomi. Berikut liputan wawancara kami.

Faktor-faktor apa saja yang bisa memengaruhi anak sehingga memiliki perilaku kriminal di kemudian hari?

Oke, kalau kita bicara tentang perkembangan anak, maka kita selalu memperhatikan adanya aspek biologis. Bicara tentang aspek biologis adalah aspek genetik atau hereditas. Selain aspek biologis yang mempengaruhi anak, ada aspek keluarga atau pengasuhan, itu juga mempengaruhi. Kemudian aspek lain adalah aspek sosial, yaitu lingkungan dimana anak tinggal, bisa itu lingkungan pertemanan tetangga, bisa lingkungan sekolah, dan itu semua mempengaruhi perkembangan anak. Jadi kalau ditanya apakah 3 area tersebut mempengaruhi anak untuk berperilaku kriminal, jawabannya iya.

Jika seorang anak hidup dalam lingkungan yang baik, terdidik oleh orang tuanya, juga disekolahkan dengan baik, apakah itu berarti anak tersebut akan kecil kemungkinannya untuk bertindak kriminal?

Aspek biologis menempati posisi 50%, jadi 50% adalah genetik sifatnya (kalau saya bicara kriminalitas, ya) dan 50% adalah faktor lingkungan dan keluarga. Jadi kalau pertanyaanya tadi, apakah dia kemungkinan akan bertindak psychopathy? (kita sebutnya psychopathy, sebab kita harus bedakan begini: kriminalitas ada yang disebut psychopathy, yaitu oleh kepribadian yang memang senang menyakiti orang lain, dan juga perilaku kriminal. Bisa saja seorang melakukan perilaku kriminal, tetapi ia bukan psychopathy. Misalnya seseorang memukul orang lain karena kesal, kemudian orang tersebut meninggal.) Maka masih ada kemungkinan anak tersebut bertindak kriminal, sebab umumnya psychopath melakukan tindak kriminal.

Lantas bagaimana dengan yang orang tuanya memiliki track record tindak kriminal? Bukankah kemungkinan besar si anak juga akan melakukan hal yang sama?

Saya hanya mengatakannya kemungkinan besar, artinya tidak selalu. Kalau kita bicara tentang teori Bandura tentang Social Learning, bahwa manusia belajar dari lingkungannya. Paling mudah ialah modelling (meniru). Jadi, pada anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang punya track record kriminalitas maka ia bisa saja meniru. Tetapi ada bukti-bukti lain yang mengatakan kemungkinan tersebut yang hanya 30%. Jadi masih ada kemungkinan-kemungkinan tidak meniru perbuatan orangtuanya.

Mana yang lebih berpengaruh kepada kemungkinan mereka bertindak kriminal, antara masa kecil mereka atau pengalaman dan pergaulan mereka saat remaja?

Kalau dibilang lebih berpengaruh, dua-duanya berpengaruh. Tidak bisa dikatakan bahwa salah satu lebih berpengaruh (baik pengasuhan orang tua, pergaulan saat remaja, dan juga media massa).

Kalau si anak pernah mengalami/menjadi korban tindak kriminal, apakah ia bisa menjadi pelaku tindak kriminal nantinya?

Oke, saya kasih contoh anak yang pernah dirampok (merebut benda yang dimiliki dengan diancam dan dipaksa). Apakah jika ia menjadi korban kemudian dia akan melakukan tindakan itu juga? Saya katakan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk melakukan itu. Karena kejadian itu, jika kita gunakan pendekatan psikoanalisa, sesuatu yang bersifat kuat dan mengagetkan itu bisa masuk ke alam bawah sadar kita dan tersimpan. Dan suatu hari ingatan itu bisa keluar kembali. Jadi, kalau dikatakan punya potensi, maka ia memiliki potensi untuk melakukannya.

       Contoh nyata dari pelaku tindak kriminal yang dipengaruhi oleh masa kecilnya?

Mungkin saya kasih contoh anak bimbingan saya di LAPAS. Anak yang saya bimbing ini masuk LAPAS sejak umur 9 tahun karena kasus curanmor. Kalau dibilang masa kecil, masa kecil anak ini tinggal dan hidup di jalanan. Ia biasa melihat aksi kekerasan dan hal-hal yang tidak sesuai norma sosial. Selama dia di LAPAS, perilakunya ternyata tidak membaik, bahkan melakukan tindakan yang lebih berat. Anak ini melakukan tindak sodomi, yang mana merupakan tindak kriminal yang lebih tinggi dari sekedar curanmor.

       Tips untuk orang tua dalam mendidik anaknya?

Oh, sangat banyak, hahaha. Sebenarnya, supaya anak-anak tidak melakukan tindak kriminal orang tua perlu menjadi contoh. Kemudian menjabarkan sikap-sikap yang baik. Kalau kita tidak ingin anak kita berkelahi, ya jangan diajari berkelahi, hahaha.

       Oke bu cukup itu saja, terimakasih ya bu!

Iya-iya, hahaha.

Penulis : Abiel Matthew
Editor   : Isabella Maria Geraldine

Komentar

  1. Casinos Near Harrah's Resort & Casino - KTNV
    If you want to 영천 출장샵 know 울산광역 출장안마 more about Harrah's Resort & Casino, call 문경 출장안마 the Harrah's Resort & Casino at 777 Casino 남양주 출장샵 Dr, Council Bluffs, 김해 출장샵 IA 830-7777.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer